Karakteristik Benang Rajut

Karakteristik Benang Rajut 



Di Indonesia sendiri, benang yang sangat populer untuk membuat baju rajut adalah benang katun dan acrylic wool. Namun, sebenarnya jenis benang rajut sangat bervariasi. Berikut diantaranya:
1. Katun (Cotton)
Sesuai namanya, benang yang umum digunakan oleh para pemula ini terbuat dari serat kapas. Benang katun bersifat dingin, menyerap keringat, lentur, kuat, ringan, dan memiliki banyak varian warna. Benang katun termasuk benang ”netral” yang bisa digunakan untuk berbagai project, misalnya syal, Baju Rajut, tas, sandal, asesoris, perlengkapan dapur (serbet, tatakan gelas), dan sebagainya.
Berdasarkan variasi warnanya, benang katun dibagi menjadi dua kelompok, yaitu benang katun polos dan katun sembur (gradasi). Tingkat kehalusan benang katun berbeda-beda, tergantung pada material yang digunakan. Untuk benang lokal, perajut mengenal istilah ”soft cotton” atau katun halus dan katun Bali. Kedua benang tersebut memiliki tingkat kehalusan yang lebih tinggi daripada benang katun pada umumnya. Sedangkan untuk benang katun impor, produk Mesirlah terkenal dengan kualitas seratnya.
Jenis benang katun diantaranya:
  • Katun lokalBenang ini memiliki kualitas kehalusan standard, dengan harga yang ekonomis. Biasa dijual dalam bentuk ball, harga benang ini berkisar dari Rp. 8.500,00 hingga Rp.15.000,00 (harga tergantung banyaknya variasi warna dalam segulung benang). Perajut pemula sangat dianjurkan menggunakan benang ini untuk latihan, karena sifatnya yang tidak licin sehingga tidak menyulitkan perajut saat berlatih untuk membuat baju rajut misalnya.
  • Katun kinlonBenang kinlon memiliki sifat lembut, ringan, mengembang dan hangat jika mengenai tubuh. Biasanya, benang ini dipakai untuk membuat syal atau baju rajut hangat.
  • Katun minlonBenang Minlon adalah benang rajut yang sejenis dengan benang Kinlon. Sifatnya yang ringan dan lembut membuat benang ini sering digunakan untuk membuat syal, amigurami dan baju rajut.
  • Katun pandaBenang ini cocok digunakan untuk membuat kaos kaki karena teksturnya lembut dan hangat dikulit, umumnya jarang untuk baju rajut.
  • Katun orchidBenang katun orchid memiliki karakteristik lembut, namun memiliki tekstur benang yang agak pecah. Benang ini cocok digunakan untuk membuat baju rajut dan syal. Untuk yang belum terbiasa dengan benang yang agak pecah, sangat disarankan menggunakan benang Panda atau menggunakan Hakpen dengan ukuran 1 ukuran di atasnya.
2. Polyester
Benang polyester yang berdiameter kecil (tipis), banyak digunakan untuk membuat sweater, cardigan dalaman juga syal. Sedangkan yang berdiameter lebih besar (biasanya menggunakan hook rose nomor 5/0), cocok digunakan untuk membuat bros, tas dan sandal. Sifat benang poliester adalah tidak mudah kusut, tidak mudah lekuk serta tidak mudah luntur. Benang ini memiliki warna yang lebih cerah jika dibandingkan dengan benang lainnya.
3. Rayon Viscose
Rayon atau rayon viscose sering disebut dengan artificial silk atau ”sutra buatan” karena kelembutan dan kehalusannya. Benang ini tidak terbuat dari serat sintetis, melainkan dari serat kayu yang mempunyai kadar selulosa tinggi, yang biasanya dipadukan dengan serat lain untuk menciptakan karakteristik tertentu.
Pada dasarnya, benang rayon viscose memiliki sifat lembut, ringan, elastis, kuat dan menyerap air. Benang ini cocok digunakan untuk project yang wearable seperti syal, baju rajut, poncho, cardigan, dll. Benang ini memiliki kesan “jatuh” dan menempel di tubuh jika digunakan untuk membuat baju rajut.
4. Acrylic
Benang ini bertekstur halus (sehingga nyaman dipakai dan tidak gatal),
Bentuknya pipih seperti pita (kurang lebih diameter lebarnya 3 mm). Sangat cocok untuk rajutan2 yang wearable, seperti syal, baju rajut, sweater, neck warm, rompi atau cardigan dan rajutan2 yang menggunakan loom.
Hook: 5/6 tulip gold
Knit: 5-7 mm

Komentar